Monthly Archives: July 2009

Seperti kataku; mengakhiri lebih sulit daripada memulainya.

Seperti kataku… aku harus mengakhirinya,sebab tak sanggup lagi aku harus meneruskan perjalanan ini,kakiku terseok-seok menapaki satu persatu jalan kerikil yang tajam dan penuh lumpur,belum lagi tak seorang pun mau menggopohku ketika kuterjatuh nanti. Seperti kataku… kemarin dulu,jiwa-jiwa ini akan hilang … Continue reading

Posted in puisi | Leave a comment

Cinta yang terbunuh

Kau akan membuatku terbunuh,jika tak cepat kau padamkan rindu berat di pelupuk hatiku.Kau pasti akan membunuhku,jika kau korbankan dirimu demi keangkuhan yang merajaimu.karena kau adalah pembunuh yang terbunuh! Harusnya aku bisa mengenalimu lebih awal,bukan ketika aku hampir sampai pada ujung … Continue reading

Posted in puisi | Leave a comment

EKSISTENSI

Semua adanya akan terbiasa,cepat atau lambat hanya persoalan waktu,seperti itulah cara kerjanya,sebelum menatap kesempurnaan. Bukan sebuah pekerjaan mudah,langkah demi langkah walau harus tertatih,terkadang harus memaksa ‘tuk berlari,sepanjang tetap terus melangkah. Lingkaran yang tak pernah terputus,bak roda yang senantiasa berputar,lalu kembali … Continue reading

Posted in eksistensi, filsafat, puisi | Leave a comment

Keangkuhanku

Dalam keangkuhanku,dan jubah sepi menyelimuti… Pertautan waktu membawaku menyelami seisi diri,untuk mencoba mengerti,bahwa terkadang menjadi angkuh membuatku merasa tenang,meskipun kesepian terus saja menjadi bayang-bayang gelap. Tapi itu tak penting!yang penting adalah penerimaan “dunia”,duniaku….bukan dunia mereka,yang selalu merasa mengenalku,padahal tidak, tak … Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

MENANGIS

Perih, sesak, tak berdaya,menahan luka yang masih membekas,menuruti kemauan raga,dan senyap kini tak terlihat… Aku, kamu, dia, dan semua,hanya tinggal menunggu waktu,untuk tiba dan menyergapmu,merasakan betapa tidak terperinya… Terhenyak pula memandangnya sekejap,setitik demi setitik namun pasti,melangkahkan kaki yang semula hanya … Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Dunia itu

Meringkuh sejenak untuk coba mengerti,sejak kapan dingin itu mulai merapuh?pada serpih-serpih kepura-puraan,dan menghamburkan luapan pesan-pesan rasa yang tak jelas… Seperti tapak-tapak kaki yang ditinggalkan oleh langkah yang berlalu,seperti teks-teks yang keluar dan berganti-ganti makna,dan seperti angin yang terus mengikuti pusaran … Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Untuk Dia

Untuk dia sang penawan hati…apakah hanya aku yang merasakannya?? Tersambut bulan sabit merah dan senja sore kelabudiantara kaki bukit bawakaraengmasih tetap sama dan seperti hari-hari lain yang akan berganti Aku tahu kau akan datang dan mendengarku bernyanyi disinisenandung keresahan hati… … Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Berat…

Aku tak bisa lagi terus berlari…berjalan pun harus tertatih Masih ada jejak kaki yang ku tinggalkandari tapak-tapak ceritadan kau masih di belakangku untuk mengejarsebab masih ada beberapa serpihan yang belum kita selesaikan… Kau menahanku pergiuntuk menyelesaikan cerita itu…

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tetap Melangkah

Sejak auranya menyentuhku…memanggilku untuk sejenak menjadikannya penawar hati yang sedikit kelabu..aku tak sanggup berkata apapun ketika itu terjadi lagi untukku…sesak, takut, senang (?) lagi dan lagi menjadi-jadi.kuperintahkan akalku membuangnya setelah kutuliskan catatan ini,agar tak lagi murung duniaku… Tetap selalu melangkah,meskipun … Continue reading

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TELEVISI

Hey!! apa yang sedang kamu lakukan?kamu bertingkah lagi…dasar tak punya ideologi!kalaupun ada, ideologi apa??!!pasar???memangnya pasar itu sebuah ideologi?pasar pun memiliki pilihan ideologi..setidaknya begitu.entahlah… Aku sudah muak!!menjengkelkan..setiap hari begitu terus.adakah yang bisa menghentikanmu??jawab aku!!! Siapa juga yang bisa menghentikan kamu…mereka sudah … Continue reading

Posted in monolog | Leave a comment